Cikit-cikit

Monday, June 30, 2014

Fadilat melaksanakan Puasa Ramadan


Keutamaan / Fadilat Puasa Ramadan Setiap Hari

 

Sebagaimana telah banyak diketahui oleh Umat Islam mengenai Fadilat melaksanakan Puasa Ramadan, dimana yang paling terkenal adalah hadits yang diriwayatkan oleh Salman al Farisi, Nabi SAW bersabda: “Adalah bulan Ramadan, awalnya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”

Namun demikian untuk memberikan wacana lebih luas dan dalam, perlu kiranya Umat juga membaca tulisan berikut ini mengenai Fadilat melaksanakan Puasa Ramadan yang diuraikan hari per harinya.

Berikut ini adalah Keutamaan dan Fadilat melaksanakan Puasa Ramadan dari hari ke-1 sampai dengan hari ke-30. Diambil dari Kitab Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah yang di tulis oleh Syeikh Muhammad bin Ali bin Husein bin Musa bin Babawayh Al-Qumi, beliau adalah seorang ulama besar ahli hadits ber-Mazhab Ahlul Bait Nabi SAW. Ditulis berdasarkan Hadits shahih yang telah di “Tahqiq”.

Hari ke-1: Semua dosa akan diampuni oleh Allah SWT, baik yang tersembunyi dan yang terang-terangan. Akan meninggikan darjat berlipat ribuan. Dan membuatkan untuk kalian lima puluh ribu kota di syurga.

Hari Ke-2: Setiap ibadah akan dicatat oleh Allah SWT terhadap segala apa yang dilakukan. Memberikan pahalanya seperti ibadah selama satu tahun. Menyetarakan pahalanya seperti pahala seorang nabi. Dan mencatat puasa hari ke-2 seperti puasa satu tahun.

Hari Ke-3: Allah SWT memberi setiap rambut di tubuh kalian taman permata yang indah di syurga Firdaus, di atasnya dua belas ribu rumah dari cahaya, di bawahnya dua belas ribu tempat tidur dan di setiap tempat tidur ada bidadari, setiap hari seribu malaikat berkunjung dan setiap malaikat membawa hadiah untuk kalian.

Hari Ke-4: Pahalanya adalah Syurga Khuld yang didalamnya terdapat tujuh puluh ribu istana dan di setiap istana terdapat tujuh puluh ribu rumah, di setiap rumah terdapat lima puluh ribu tempat tidur dan disetiap tempat tidur terdapat bidadari dan setiap bidadari memiliki seribu perhiasan yang lebih baik dari dunia dan segala isinya.

Hari Ke-5: Pahalanya adalah Syurga Al-Ma’wa yang terdapat beribu-ribu kota, setiap kota terdapat seribu rumah, di setiap rumah terdapat seribu meja makan, di atas setiap meja makan tujuh puluh ribu tempat makanan, di setiap tempat makanan tujuh puluh macam makanan yang tidak sama satu dengan yang lain.

Hari Ke-6: Pahalanya adalah Syurga Darus Salam yang terdapat seratus ribu kota, di setiap kota seratus perkampungan, disetiap perkampungan seratus ribu rumah, di setiap rumah seratus ribu tempat tidur dari emas yang panjang, setiap tempat tidur panjangnya seribu hasta, di atas tempat tidur terdapat bidadari sebagai pasangan yang berhias dengan tiga puluh ribu perhiasan dari permata putih dan permata merah, dan setiap bidadari membawa seratus pelayan.

Hari Ke-7: Pahalanya adalah Syurga Na’im. Pahala seribu syuhada’ dan empat puluh ribu orang yang benar.

Hari Ke-8: Pahalanya seperti pahala amal enam puluh ribu ahli ibadah dan orang enam puluh ribu orang yang zuhud.

Hari Ke-9: Pahalanya adalah Allah SWT akan memberikan apa yang diberikan kepada seribu ulama, seribu orang yang i’tikaf, dan seribu orang yang menyambung tali persaudaraan.

Hari Ke-10:  Dikabulkannya tujuh puluh ribu hajat, dan matahari, bulan, bintang-bintang, binatang yang melata, burung, binatang buas, setiap bebatuan dan bongkahan tanah liat, setiap yang kering dan yang basah, setiap binatang di laut dan dedaunan di pepohonan akan memohonkan ampunan bagi kita.

Hari Ke-11: Pahalanya seperti pahala empat kali orang yang haji dan umrah, setiap yang haji bersama seorang Nabi, dan setiap yang umrah bersama orang yang benar dan yang syahid.

Hari Ke-12: Akan dijadikan bagi kalian keimanan yang dapat merubah keburukan-keburukan menjadi kebaikan-kebaikan yang berlipat-ganda, dan mencatat bagi kalian setiap kebaikan seribu kebaikan.

Hari Ke-13: Dicatat bagi kalian pahala seperti pahala ibadah penduduk Mekkah dan Madinah, dan Allah memberi kalian syafaat sejumlah bebatuan dan bongkahan tanah liat yang ada di antara Mekkah dan Madinah.

Hari Ke-14: Kalian seperti berjumpa dengan Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Daud dan Sulaiman, dan seperti beribadah kepada Allah Azza wa Jalla bersama setiap Nabi selama dua ratus tahun.

Hari Ke-15
: Dikabulkan untuk kalian hajat-hajat dunia dan akhirat, memberi kalian apa yang diberikan kepada Nabi Ayyub; para malaikat pemikul Arasy memohonkan ampunan untuk kalian, dan pada hari kiamat Allah Azza wa Jalla akan memberi kalian empat puluh cahaya, sepuluh cahaya dari sebelah kanan kalian, sepuluh dari sebelah kiri kalian, sepuluh dari depan kalian, dan sepuluh cahaya dari belakang kalian.

Hari Ke-16: Diberikan kepada kalian enam puluh pakaian untuk kalian pakai pada hari kalian dibangkitkan dari kubur, enam puluh onta untuk kalian kendarai, dan dikirim awan untuk menaungi kalian dari sengatan panas hari itu.

Hari Ke-17: Allah SWT menyatakan: “sungguh Aku telah mengampuni mereka dan bapak-bapak mereka, Aku akan lindungi mereka dari azab hari kiamat.”

Hari Ke-18: Diperintahkan kepada malaikat Jibril, Mikail, Israfil, malaikat pemikul Arasy dan Al-Karubin agar memohonkan ampunan untuk ummat Muhammad saw sampai tahun berikutnya, dan Allah Azza wa Jalla memberikan pada kalian pahala para syuhada’ Badar.

Hari Ke-19: Semua malaikat langit dan bumi minta izin kepada Tuhannya untuk berziarah ke kuburan kalian setiap hari, dan setiap malaikat membawa hadiah dan minuman untuk kalian.

Hari Ke-20: Diutus kepada kalian tujuh puluh Malaikat untuk menjaga kalian dari setiap setan yang terkutuk; dicatat untuk kalian setiap hari kalian puasa seperti berpuasa seratus tahun; menjadikan parit antara kalian dan neraka; memberi kalian pahala orang yang termaktub dalam Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qu’an; dicatat untuk kalian setiap pena Jibril sebagai ibadah satu tahun; memberikan pada kalian pahala tasbih Arasy dan Kursi; dan memberi pasangan untuk kalian setiap ayat Al-Qur’an seribu bidadari.

Hari Ke-21: Diluaskan kuburan kalian seribu farsakh, menghilangkan dari kalian kegelapan dan kesepian, menjadikan kuburan kalian seperti kuburan para syuhada’, dan menjadikan wajah kalian seperti wajah Yusuf bin Ya’qub AS.

Hari Ke-22: Diutus kepada kalian malaikat maut seperti pada para Nabi saw, menyelamatkan kalian dari keganasan malaikat Munkar dan Nakir, dan menghilangkan dari kalian penderitaan dunia dan akhirat.

Hari Ke-23: Kalian akan melintasi shirathal mustaqim bersama para Nabi, shiddiqin dan syuhada’, dan pahala kalian seperti memberi makanan kepada setiap anak yatim dari ummatku dan seperti memberi pakaian kepada setiap yang telanjang dari ummatku.

Hari Ke-24: kalian tidak akan keluar dari dunia kecuali kalian melihat kedudukannya di syurga; setiap kalian diberi pahala seribu orang yang sakit, seribu pahala orang yang merantau untuk mentaati Allah Azza wa Jalla, kalian diberi pahala seribu pembebasan dari keturunan nabi Ismail AS.

Hari Ke-25: Dibuatkan untuk kalian di bawah Arasy seribu menara hijau, di atas setiap menara terdapat kemah dari cahaya, dan Allah SWT berfirman: “Wahai ummat Muhammad, Aku adalah Tuhan dan kalian adalah hamba-Ku, bernaunglah kalian di bawah Arasy-Ku di menaramenara ini, makan dan minumlah sepuas kalian, jangan takut dan jangan sedih; wahai ummat Muhammad, demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku akan mengirim kalian ke syurga, kalian akan dibanggakan oleh orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir, Aku akan memberikan pada setiap kalian seribu mahkota dari cahaya, kendaraan onta yang Kuciptakan dari cahaya, tali kendalinya dari cahaya dan pada tali kendali itu terdapat seribulingkaran yang terbuat dari emas, dan pada setiap lingkaran berdiri malaikat, dan setiap malaikat memegang tongkat dari cahaya sehingga kalian memasuki syurga tanpa dihisab.

Hari Ke-26: Allah SWT memandang dengan kasih sayang-Nya, kemudian mengampuni semua dosa kalian kecuali sogokan dari hartanya; Mensucikan rumah kalian setiap hari tujuh puluh ribu kali dari ghibah dan dusta.

Hari Ke-27: Pahalanya seperti menolong setiap mukmin dan mukminah, memberi pakaian pada tujuh puluh ribu orang yang telanjang, membantu seribu orang yang menjalin tali persaudaraan; kalian seperti membaca semua kitab yang diturunkan oleh Allah Azza wa Jalla kepada para Nabi-Nya.

Hari Ke-28: Menjadikan bagi kalian di syurga Al-Khuld seratus ribu kota dari cahaya, memberi kalian di syurga Al-Ma’wa seratus ribu istana dari perak; memberi kalian di syurga Al-Jalal tiga ratus ribu mimbar (tempat yang tinggi) yang terbuat dari misik, di setiap mimbar seribu rumah dari za’faran.

Hari Ke-29: Diberikan kepada kalian beribu-ribu kediaman dan di setiap kediaman terdapat menara putih, disetiap menara terdapat tempat tidur dari kafur putih dilengkapi dengan seribu permadani dari sutera hijau, di setiap permadani disiapkan bidadari yang dihiasi dengan tujuh puluh ribu hiasan, di kepalanya seribu hiasan dari permata.

Hari Ke-30: Akan dicatat bagi kalian setiap hari sebelumnya pahala seribu suhada’ dan seribu orang yang benar; Dicatat bagi kalian seperti beribadah lima puluh tahun; Dicatat bagi kalian untuk setiap hari seperti puasa dua ribu hari, dan mengangkat derajat kalian.

iDAN:

TAPI AWAS  FADILAT PUASA INI BOLEH DIRAGUKAN ADALAH LEBIH ELOK KITA TERUS MENJAGA IMAN JANGAN IMPIKAN SANGAT GANJARAN; IANYA TETAP ADA, UJUD SETELAH KITA KE SANA; FADILAT YG BAGAIMANA MEMANG IANYA PERKARA GHAIB YANG SUKAR KITA TENTUKAN.


Petikan dari terbitan dan edaran percuma: 
DARUL QURAN WAS-SUNNAH 
Lot 1499, Taman Seri Demit, Jalan Sultanah Zainab 2 
Kubang Kerian , 16150 Kota Bharu, Kelantan. 





Sunday, June 29, 2014

KELEBIHAN PUASA DI BULAN RAMADHAN


 
Kewajipan Berpuasa

Firman Allah ( Ayat Al-Baqarah ayat 183 dan 185 )
” Wahai orang-orang beriman ! Kamu diwajibkan berpuasa sebagimana yang diwajibkan atas orang orang yang dahulu daripada kamu, supaya kamu bertakwa..
Bagi orang-orang Islam yang beriman, bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nantikan ketibaannya oleh setiap ummat islam, memandangkan ia bulan yang mulia dan memberi begitu banyak manfaat dan keistimewaan, faedah, fadhilat dan masa depan yang cerah bagi mereka yang tahu dan menghayatinya.

Keutamaan Ramadhan

Terdapat puluhan hadis Rasulullah saw yang menjelaskan tentang fadhilat dan keutamaan pusa di bulan Ramadhan, bukan sahaja untuk manafat ummat Islam di akhirat kelak, malah ianya memberi faedah yang besar untuk kesihatan tubuh badan manusia di dunia ini.

Antara fadhilat dan kelebihan berpuasa di bulan ramadhan.

1. Pintu Langit dibuka
2. Pintu-pintu Syurga Di Buka

Fadhilat yang lain-lain

 1. Mereka yang berpuasa akan mendapat balasan syurga
2. Orang yang berpuasa dimakbulkan permintaanya oleh Allah SWT
3. Orang yang berpuasa mendapat dua kegembiraan iaitu semasa berbuka dan apabila bertemu dengan Allah pada hari kiamat kelak
4. Orang yang berpuasa mendapat peliharaan Allah Swt
5. Orang yang berpuasa dengan sempurna dijanjikan mahligai yang indah di syurga
6. Setiap kali sijud orang yang berpuasa, dikurniakan seribu tujoh ratus kebajikan, dibinakan mahligai di syurga dan tujuh puloh ribu malaikat memohon keampunan baginya dari pagi hingga petang.

Amal Ibadah di Bulan Ramadhan  

Dalam khutbah terakhir bulan Sya’ban untuk persediaan menghadapi bulan Ramadhan, Rasulullah saw telah memberi nasihat kepada ummat Islam supaya menyempurnakan amal ibadah sepanjang bulan ramadhan, antaranya ialah:
1. Solat sunat Tarawih
2. Solat-solat sunat yang lain
3. Bantu membantu sesama umat islam seperti bersedekah dan seumpamanya
4. Memberikan hidangan berbuka puasa
5. Banyakkan membaca tahlil
6. Banyakkan beristighfar dan bertaubat, memohon keampunan kepada Allah swt
7. Banyakkan berdoa memohon syurga dan perlindungan dari azab neraka
8. banyakkan bersabar, kerana bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran.
9. Tinggalkan dan jauhi dari segala perbuatan maksiat dan kemungkaran, kerana ia boleh menghapuskan ganjaran pahala ibadah kita.

Oleh itu marilah sama-sama kita berpuasa dengan seikhlas-ikhlasnya. Jangan kita hanya berpuasa, kerana ikut orang lain berpuasa atau kerana bapa kita puasa, maka kita juga kena puasa. Hayatilah kelebihan-kelebihan berpuasa, agar kita sempurna di dunia dan di akhirat.
 




Thursday, June 26, 2014

Hukum Jual Beli Hari Jumaat

PENGHARAMAN JUAL BELI SELEPAS AZAN DI HARI JUMAAT

Persoalan jual beli yang terus berlangsung di kalangan peniaga dan pembeli lelaki selepas azan pada hari Jumaat perlu dipandang serius atau ia akan berterusan. Lebih kurang menyenangkan, apabila melihat peniaga-peniaga ini berkhemah di luar masjid, mengambil untung atas perkumpulan umat Islam yang ingin menunaikan solat Jumaat, sedang mereka menjadi penyebab kepada dosa.

Solat Jumaat adalah wajib hanya ke atas lelaki baligh dan bukan wanita. Justeru setiap urusniaga di antara wanita dengan wanita selepas azan pertama atau kedua dikumandangkan pada hari Jumaat adalah sah dan harus. Justeru, ia tidak termasuk di dalam perbincangan para ulama dan bukan pula fokus artikel ini. Ia adalah satu keharusan yang disepakati oleh keempat-empat mazhab terbesar dalam Fiqh Islam.

Demikian juga halnya bagi mereka yang tidak wajib solat jumaat kerana sebab lain seperti sakit, musafir dan sebagainya.

Perbincangan hukum hanya berkisar kepada para lelaki, sama ada peniaga lelaki, pembeli lelaki atau kedua-duanya sekali yang sihat, baligh dan tidak bermusafir.
Asas hukum adalah dari surah al-Jumaat ayat 9 yang maksud-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Ertinya :Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

AZAN PERTAMA ATAU KEDUA?

Walaupun telah ijma’[1] di kalangan ulama akan pengharaman jual beli berdasarkan ayat di atas, mereka berbeza ijtihad dalam menentukan pengharaman itu jatuh selepas azan pertama atau kedua.
Perlu difahami bahawa azan Jumaat di zaman Nabi s.a.w, Abu Bakar as-Siddiq r.a dan Umar r.a hanyalah sekali sahaja, iaitu di ketika khatib (imam) naik ke atas mimbar untuk memulakan khutbah. Di zaman pemerintahan khalifah Uthman r.a, bilangan umat Islam bertambah lalu diperkenalkan azan kedua dan seterusnya ketiga (berfungsi sebagai iqamah).

Namun, hasil daripada kewujudan lebih dari satu azan selepas zaman Uthman, para ulama sekali lagi perlu berijtihad dalam menentukan azan manakah yang mesti tiada lagi jual beli selepasnya. Mazhab Maliki dan Hanbali jelas dan tegas bahawa pengharaman adalah selepas azan kedua iaitu di ketika khatib sudah naik ke atas mimbar, ia juga bertepatan dengan suasana di ketika turunnya ayat Al-Quran, para masa hayat baginda Nabi s.a.w.[2]
Imam At-Tohawi Al-Hanafi menegaskan :-

المعتبر الأذان عند المنبر بعد خروج الإمام ، فإنه هو الأصل الذي كان للجمعة على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم

Ertinya : Azan yang terpakai (dalam hal ini) adalah yang ketika keluar imam di atas mimbar, maka itulah yang asal sebagaimana Jumaat di zaman baginda Nabi s.a.w (Mukhtasar at-Tohawi, hlm 24)
Namun demikian, ulama mazhab Hanafi kelihatan mempunyai berbilang pandangan dengan majoriti di antara mereka berijtihad azan kedua adalah ‘pasti haram’, cuma terdapat sebahagian besar mereka yang juga berpendapat pengharaman bermula sejak dari azan pertama (azan masuk waktu) lagi atau selepas tergelincirnya matahari pada hari tersebut.[3] Ini bermakna, mazhab Hanafi lebih tegas dalam hal ini dan disepakati oleh keempat-empat mazhab, berjual beli selepas azan kedua adalah haram.

Imam Ibn Kathir Al-Syafie menyebut :

 اتفق العلماء على تحريم البيع بعد النداء الثاني

Ertinya : Para ulama bersepakat berkenaan pengharaman jualbeli selepas azan kedua ( Tafsir Ibn Kathir, 4/367)

BERDOSA SAHAJA ATAU AQAD JUGA BATAL?

Walaupun berjualbeli di waktu itu adalah haram yang beerti berdosa atas si penjual dan pembeli, namun adakah aqad jual beli mereka terbatal?
Jika kesalahan ini dilakukan, dosa yang ditanggung adalah satu peringkat, manakala sah batal transaksi itu pula adalah satu peringkat yang lain. Jika aqad tidak sah, beerti pemilikan harga yang diperolehi oleh penjual adalah batal dan demikian juga pemilikan pembeli ke atas barangan beliannya. Jika itu berlaku, beerti kedua-dua mereka menggunakan harta milik orang lain dan berterusan keadaan itu sehingga akhir hayat mereka dalam keadaan penuh syubhat dan bermasalah.
Dalam hal ini, para ulama tidak sepakat dalam menanggapi kesahihan atau terbatalnya aqad. Para Ulama terbahagi kepada dua kumpulan :

Pertama : Aqad adalah sah dan hanya dosa ditanggung oleh penjual dan pembeli. Ia adalah ijtihad dari mazhab Hanafi, Syafie dan sebahagian Maliki.

Kedua : Aqad batal dan berdosa ; Ia adalah pendapat mazhab Hanbali dan majoriti Maliki.
Namun, berdasarkan penelitian, pendapat pertama adalah lebih kukuh, khususnya adalah rukun dan syarat jual beli telah semuanya dipenuhi, kecuali ia melanggar waktu jualan yang diharamkan sahaja, atas kesalahn itu dosa sahaja ditanggung tanpa pembatalan aqad.

Apapun, amat perlu umat Islam di Malaysia dan dimana sahaja untuk lebih berhati-hati dalam hal ini. Justeru, amat digalakkan agar dapat dinasihatkan kepada para peniaga dan semua warga Muslim yang wajib ke atas solat Jumaat untuk menghindari kesalahan ini. Kita bimbang,akibat kejahilan, ramai yang melanggarnya secara berulang kali.

KESIMPULAN

Kesimpulan, jual beli itu akan jatuh haram hanya apabila:
a) Dilakukan selepas azan kedua sewaktu imam berada di atas mimbar.
b) Dilakukan oleh lelaki (sama ada sebagai peniaga atau penjual) yang wajib solat Jumaat.
c) Mengetahui berkenaan hukum haram ini, dan wajiblah ke atas individu mukallaf untuk mempelajarinya. Wajib pula untuk menyampaikannya bagi yang mengetahui.

Saya amat berharap agar para khatib dapat mengingatkan perkara ini setiap kali mereka berada di atas mimbar, juga diingatkan oleh para bilal sebelum mereka melaungkan azan kedua. Digalakkan pula bagi orang ramai untuk mengedarkan tulisan ini di masjid-masjid bagi menyedarkan orang ramai.

‘Cool’ tapi selekeh


Nampak saja luarannya yang ‘macho’ dan ‘stylo’, namun apabila diteliti daripada segi disiplin dan kebersihan diri, sesetengah golongan Adam ini kurang peka pada kebersihan. Ada juga yang tidak bertanggungjawab dan suka lepas tangan.

Pemakaian tampak ‘style’ dengan fesyen terkini ditambah lagi dengan pemakaian kaca mata hitam yang menjadi pelengkap gaya, namun lelaki jenis ini mungkin kelihatan ‘cool’, tapi hakikatnya tidak pandai menjaga kebersihan. Pandangan luaran mungkin elok di mata orang, tapi apabila dinilai daripada aspek kebersihan, memang K.O!
Kalau nak dilihat dari segi penampilan, memang semua tampak sempurna kerana fesyen menarik yang digayakan ditambah lagi dengan wangian di badan yang boleh menarik pelbagai golongan wanita. Namun pasti ramai tertanya-tanya mengapa golongan Adam ini kurang menjaga kebersihan apabila berada di rumah dan tidak kurang juga mereka yang jarang sekali mandi.

Ramai orang mengatakan rupa yang menawan disamakan dengan disiplin yang bagus. Kenyataan ini sebenarnya salah kerana hakikatnya tidak semua lelaki ‘macho’ berdisiplin dan mementingkan kebersihan lebih-lebih lagi jika seorang lelaki itu tinggal di rumah ‘bujang’.

Isu selekeh sering kali timbul dalam kalangan mereka yang tinggal serumah disebabkan diri sendiri yang malas dan enggan bekerjasama. Sebenarnya masalah ini boleh dilihat dengan skop yang lebih meluas jika diperhatikan daripada punca dan gaya hidup yang diamalkan oleh sesetengah golongan Adam ini.

Apa saja alasan, ia bukan saja menyusahkan orang lain, tapi juga merosakkan imej mereka secara keseluruhan. Benar juga kata orang, kalau rupa saja elok, tapi diri sendiri pengotor, malu jadinya!


Tidak pandai berdikari

Bagi mereka yang tinggal bersama di bawah satu bumbung, memang isu ini amat panas sekali diperdebatkan oleh anak muda. Mana tidaknya, penampilan cukup sempurna sehingga ramai sekali wanita ‘cair’, namun bila dilihat keadaan di rumahnya boleh disamakan dengan ‘tongkang pecah’. 

Cukup bersepah dan tidak kemas sehingga ramai orang meluat. Bukan itu saja, kebanyakan golongan lelaki jenis ini rata-ratanya pemalas. Contohnya boleh dilihat daripada segi disiplin mereka ketika mengemas. Sudahlah bilik kotor dipenuhi sampah yang tidak dibuang ke tempat sepatutnya, ditambah lagi dengan baju yang tidak dilipat kerana terlalu malas untuk berbuat sesuatu. 

Kalau keluar untuk berjumpa kekasih hati, bukan main cepat sekali ‘dress up’ dengan pakaian mahal dan minyak wangi berjenama. Sifat malas itu juga berpunca daripada corak kehidupan lelaki yang selalu dimanjakan oleh ibu bapa. Bagi mereka yang mempunyai gelaran anak bongsu, pasti kerap kali dimanjakan dan tidak ada inisiatif untuk belajar berbuat sesuatu dengan usaha sendiri. 

Daripada segi pakaian, kebersihan bilik dan sebagainya pasti dilepaskan tanggungjawab itu di bahu orang lain. Justeru, perangai manja itu ‘melekat’ di hati sehingga menjadi norma dalam kehidupan. Isu ini juga sering ditimbulkan dalam kalangan pelajar kolej yang tinggal serumah. 

Kelakuan teman sebilik yang malas dan enggan berdikari biasa diketengahkan. Selain itu, mereka ini juga seorang pengotor dan hanya menitikberatkan kebersihan apabila berjumpa dengan buah hati saja. Contohnya boleh dilihat apabila stokin tidak dibasuh dan baju dipakai kerap kali hingga menimbulkan bau kurang menyenangkan.


Badan berbau

Tidak hanya bersandarkan sifat malas, kebanyakan lelaki yang tampak ‘cool’ di luaran ini juga ada yang selalu mengabaikan aspek kebersihan terutamanya di bahagian badan. Imej yang ‘macho’ dan kacak pastinya dicacatkan oleh bau badan yang kurang menyenangkan.

Realitinya, bukan semua bertindak menjaga kebersihan. Ini boleh dilihat apabila mereka selalu mengabaikan kitaran mandi yang cukup. Kelakuan ini sangat popular di negara Eropah, namun di sini juga tidak kurang ‘sambutannya’. Bagi mereka yang pengotor, cukuplah hanya sekadar mandi sekali sehari atau hanya sekali setiap tiga hari.

Walaupun mereka sudah biasa hidu ‘bau’ badan sendiri, orang sekeliling pasti merasa tempiasnya. Hakikatnya, ramai yang enggan berdamping dengan mereka yang mempunyai masalah bau badan. Bukan itu saja, remaja sebegini juga jarang menggunakan produk kebersihan seperti ‘shampoo’, sabun dan sebagainya. 

Bagi mereka, cukup dengan sekadar air mengalir di badan pun sudah tampak ‘bersih’. Lebih teruk lagi, mereka yang gemar bersukan tidak segera mandi apabila selesai beriadah. Ini bukan saja menimbulkan bau kurang menyenangkan akibat peluh tapi juga memudaratkan kesihatan mereka juga kerana badan dipenuhi bakteria yang tidak baik.

Selain itu, isu badan berbau ini juga boleh dikaitkan dengan nafas berbau. Tidak hanya berlaku pada wanita, ia juga menjangkiti golongan Adam. Penampilan yang sudah sempurna pasti cacat apabila nafas berbau kurang menyenangkan. 

Ada juga yang mengambil langkah mudah seperti mengambil gula-gula perisa ‘menthol’ untuk nafas segar. Sikap ini sebenarnya menunjukkan seseorang lelaki itu kurang peka pada aspek kebersihan.


Ubah demi keselesaan

Cukuplah dengan berbagai tohmahan yang dilemparkan, sudah sampai masanya untuk mengubah perspektif orang terhadap anda dan memperbaiki imej yang sudah ‘rosak’. 

Walaupun diri sendiri malas untuk menjaga kebersihan dan menjadi lebih berdisiplin, lambat-laun ia perlu diterapkan juga dalam diri kerana perangai yang tidak senonoh ini akan menyebabkan orang lain menjauhi anda.

Perkara pertama yang perlu dilakukan ialah didik diri menjadi lebih berdisiplin dan bersikap bertanggungjawab. Kalau sudah hari-hari melihat bilik yang bersepah dengan buku dan sampah yang berselerak, penulis yakin anda sendiri ‘sakit mata’ melihat suasana itu, namun disebabkan sikap malas yang meracuni diri, tetap enggan untuk mengemas. 

Buang sikap malas itu dan belajar bekerjasama dengan teman sebilik untuk memastikan rumah sentiasa kemas dan tidak bersepah seperti ‘sarang tikus’.

Kedua, belajar untuk berbuat sesuatu dengan usaha sendiri iaitu berhenti mengharapkan bantuan orang lain. Jika sebelum ini asyik menyuruh orang lain membasuh pakaian dan membeli makanan, apa kata jadikan itu sebagai tugas anda pula. 

Bukan saja memudahkan orang lain, tapi untuk menunjukkan anda seorang yang bertanggungjawab dan matang dalam menguruskan sesuatu.

Ketiga, harus kerap menjaga kebersihan di mata sesiapa saja. Kalau diri sendiri sudah lengkap berfesyen, tapi kantoi badan berbau di hadapan kekasih, pasti malu jadinya. Oleh itu, amalkan untuk mandi dengan kerap dan sentiasa cuba untuk menjaga kebersihan dengan menggunakan produk kebersihan seperti sabun dan jangan lupa memberus gigi. 

Tubuh yang bersih pasti meningkatkan keyakinan diri untuk bergaya.
Akhir sekali, tanamkan sikap motivasi dalam diri. Motivasi pada diri adalah penting untuk memastikan anda terus melakukan usaha murni di atas tanpa mengulangi kesalahan sama. Kalau berubah hanya sekadar seketika, bukankah ia hanya merugikan diri sendiri. 

Ingat, setiap orang tidak gemar berdamping dengan lelaki pengotor biarpun anda seorang yang ‘jambu’ dan ‘macho’ sekalipun.